Kamis, 21 Juni 2007

KEYAKINAN DAN KETEKUNAN

KEYAKINAN DAN KETEKUNAN

Oleh Eko Jalu Santoso,

www.ekojalusantoso.com

Sahabat, dalam hidup seringkali kita menerima keadaan dan situasi yang tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan. Apakah itu dalam bidang pekerjaan, dalam bidang usaha maupun dalam kehidupan keluarga. Ketika kita dihadapkan pada situasi krisis ekonomi yang berkepanjangan misalnya, apakah Anda sedih dan putus asa ? Ketika kondisi negeri kita seringkali dirundung berbagai masalah, musibah dan bencana bertubi-tubi, bagaimanakah kita harus menyikapinya ?. Apakah anda merasa pasrah menerima keadaan tanpa melakukan usaha ? Ataukah kebalikannya anda bertekad untuk berjuang keras untuk keluar dari lubang masalah dan maju meraih kesuksesan ?.

Sahabat, pagi hari ini saya ingin berbagi sebuah kisah yang sungguh luarbiasa dan dapat menjadi inspirasi bagi kita semua mengenai kekuatan dari sebuah keyakinan dan ketekunan dalam berusaha.

Adalah Anthony Faison (36) dan Charles Sheperd (40), keduanya merupakan pria Amerika yang tahun 1987 secara keliru dinyatakan bersalah membunuh seorang sopir taksi. Kedua pria itu divonis hanya atas dasar kesaksian seorang saksi, dan saksi itu pun mengaku sedang mabuk pada malam terjadinya pembunuhan itu. Namun pengadilan telah memutuskan kedua pria itu dengan dijatuhi hukuman seumur hidup.

Coba bayangkan, bagaimana kalau anda jadi orang seperti ini ? Apa yang akan anda lakukan bila anda tidak bersalah, tapi akibat suatu kekeliruan anda divonis hukuman seumur hidup di penjara ?.

Tidak bersalah !, namun dipenjara bertahun-tahun tanpa tahu kapan akan bebas. Dan apakah bisa bebas di masa depan ?.

Pasrah dengan keadaan ? Tidak memiliki keyakinan untuk terus berjuang ?.

Anthony Faison dan Charles Sheperd tidak mau menyerah begitu saja. Dia memilii “keyakinan” bahwa dirinya akan bisa bebas dari penjara karena merasa tidak bersalah. Keyakinannya ini mendorong dirinya untuk memiliki semangat melakukan perjuangan. Dengan “keyakinan” dan “ketekunannya” selama 14 tahun, orang yang tidak bersalah ini terus menerus berusaha mengirimkan surat kepada para detektif, para pengacara dan para tokoh politik untuk mengatakan bahwa dirinya tak bersalah.

Berapakah surat yang telah ditulisnya ? Konon mencapai 62.000 surat !. Dan setelah 14 tahun, dari salah satu surat itu, menggerakkan hati seorang detektif yang akhirnya menemukan fakta sebenarnya dari kisah pembunuhan yang salah tangkap itu. Bayangkan !. Selama 14 tahun dan dari 62.000 surat cuma dapat 1 tanggapan ?.

Dan akhirnya keyakinan dan ketekunannya melakukan perjuangan LUARBIASA ini membuahkan hasil juga. Dia divonis bebas dan mendapatkan ganti rugi rugi sebesar US$ 3,3 juta (sekitar Rp 29 miliar lebih) dari Negara.

Sahabat semuanya, cobalah menghitung, kalau selama 14 tahun dia mengirim 62.000 surat. Maka tiap hari minimal dia harus menulis atau mengirimkan sekitar 12 atau 13 surat tanpa henti. Terus menerus selama 14 tahun. Artinya setiap 2 jam dia menulis atau mengirimkan satu surat selama dipenjara. Dan pikirkan, bahwa dia telah ditolak dan gagal sebanyak 61.999 kali, namun tidak pernah putus asa. Hanya 1 kali akhirnya diterima.

Sahabat, hukum alam itu sesungguhnya sederhana saja. Barang siapa mencelupkan jarinya ke air mendidih, mendapatkan jarinya lepuh. Pasukan yang berani berperang dengan gigih, bertempur dengan gagah berani - tanpa takut akan kegagalan- akan meraih kemenangan. Orang yang memiliki keyakinan dan ketekukan bekerja, lebih giat berusaha, tanpa pernah mudah menyerah dalam berusaha - akan memperoleh keberhasilan dan kesuksesan. Itullah “sunnatullah” atau hukum sebab akibat.

Sayangnya, banyak orang yang mengingkari hukum “sunnatullah” ini. Hanya karena sebagian orang mempercayai bahwa “langit itu adil” dan kemudian merasa percaya pada sang langit saja, berdoa kepada sang langit saja, mengharap kepada sang langit saja, tanpa pernah mau melakukan usaha nyata, kemudian berharap emas jatuh ke pangkuannya begitu saja. Padahal tiada imbalan yang dapat diraih tanpa usaha. Tiada buah yang dapat dipetik tanpa menaburkan benih-benihd an setia merawatnya. Sesungguhnya keyakinan dan ketekunan tak akan pernah jauh dari imbalan itu sendiri.

Sahabat, sebuah KEYAKINAN dapat memberi makna pada setiap usaha yang kita lakukan. Maka imbalan pun pasti akan memenuhi jiwa kita.

KEYAKINAN sesungguhnya akan memperkaya batin kita. Sedangkan KETEKUNAN akan mendekatkan pada keberhasilan usaha. Tentu saja keduanya akan menjadi lebih sempurna kalau disertai dengan DOA kepada Allah Sang Pemilik Kehidupan.

Sahabat, mari kita pelihara keyakinan dan ketekunan dalam diri kita masing-masing. Kita pertahankan keyakinan dan ketekunan dari dalam hati di setiap langkah kehidupan ini. Karena dengan Keyakinan kita - maka akan memperkaya tangan dan batin kita. Keyakinan dan Ketekunan dalam hidup, dalam karier dalam bisnis akan sangat dahsyat pengaruhnya bagi kesuksesan seseorang jauh melampaui modal harta benda, kedudukan, pangkat, atau ilmu sekalipun.

Salam Motivasi Nurani !

Rabu, 20 Juni 2007

Entreprenuer

Oleh : Budi Dewobroto
Kalo berdasarkan pengelaman dan pengamatan, ada 4 hal yang kurang dimiliki anak muda Indonesia untuk mengembangkan potensi jadi entrepreneur, yang harus dibuatkan program yang holistik :
1. Pendidikan bisnis
2. Lingkungan yang mendukung
3. Networking
4. Regulasi
Alasan kenapa 4 hal diatas yang ditulis, Pertama pada kenyataanya memang kurang sekali pendidikan bisnis diberikan. Kurikulum pendidikan indonesia dari tingkat dasar hingga pendidikan tinggi lebih mendidik lulusan sekolah kita jadi karyawan. Itupun tidak lengkap. Makanya selalu timbul gap antara lulusan pendidikan tinggi dan industri, atau istilah kerennya tidak ada link and match...wuiiihhh..... Lulusan pendidikan kejuruan juga diarahkan jadi tenaga kerja terampil..., dicatat.. tenaga kerja. Jadi harus diakui bahwa pendidikan yang mendorong terciptanya pebisnis dikalangan pemuda lumayan minim..., dalam hal ini yang gampang-gampang aja deh, pendidikan keuangan....kalo kata Robert Kiyosaki...melek keuangan atau bahasa Jawa-nya Financial Literacy. Yang namanya keuangan itu sangat jarang disentuh di banyak fakultas non ekonomi, kalaupun ada yah paling 2 semester ..bener gak? Terus yang cukup penting adalah Pemasaran Strategic...bukan sekedar gimana cara melakukan pemasaran...4P untuk barang, 7P untuk jasa plus STP dan turunannya seperti yang diajarkan Kottler. Banyakkan kasus UKM yang punya produk bagus, harga bersaing tapi gak bisa jualan...jangankan sales, marketing aja bingung, mau di lempar kemana produknya....ya karena itu tadi. Nah yang paling penting nih masalah Mind Set and Paradigma...anak sekolah di Indonesia sudah dibentuk mindset-nya oleh sekolah, lingkungan dan keluarga bahwa lebih aman, nyaman dan sejahtera kalo cari kerja yang bagus dan jadi karyawan yang rajin, biar cepet naik gaji dan munggah jabatan...yo opo tho?. Jadinya, begitu lulus ya ngelamar kerja di perusahaan, kalo bisa Multi National Company. Makanya lumayan susah menumbuhkan jiwa entrepreneurship dikalangan masyarakat. Yang kedua itu Lingkungan. Karena Mindset karyawan itu tadi, maka masyarakat yang mencoba terjun jadi pengusaha itu pada banyak kasus tidak didukung oleh lingkungan, yang paling dekat aja, keluarga. Mungkin ada juga yang keluarganya mendukung, tapi rata-rata yang dapat dukungan dari keluarga itu yang memang datang dari latar belakang pebisnis, besar ataupun kecil. Ketiadaan network juga jadi hal yang cukup menghambat, ditambah lagi ketiadaan akses untuk mengembangkan networking,...keciaaann deh. Yang terakhir Regulasi, maksudnya apa? Maksudnya ketidaktahuan akan regulasi, peraturan dan prosedur yang diperlukan untuk berbisnis ini cukup membantu dalam menciptakan stagnasi perkembangan kualitas dan kuantitas pengusaha di Indonesia. Termasuk didalamnya pengetahuan tentang perijinan, aturan kredit dari perbankan, pajak, dokumen-dokumen, prosedur ekspor, merek, lisensi dan lain-lain masih banyak lagi. Oleh karena itu, perlu dibuat suatu cara agar ke empat hal diatas dapat difasilitasi dan masyarakat bisa memiliki akses untuk mendapat 'ilmu'nya.
.
Tinggal dibuat suatu rangkaian program yang integral dan memiliki benang merah dengan mengadakan gathering dan sharing antara pengusaha yang sukses dengan calon pengusaha. Dengan program ini 4 hal yang disebut diatas akan dengan sendirinya terpenuhi. Pendidikan bisnis dengan pola dari dan untuk peserta yang lebih berbasis pada pengalaman dan kasus bisnis yang dihadapi sehari-hari akan lebih terserap dan mudah di adopsi para peserta dalam menhadapi permasalah bisnis masing2. Networking, jelas, visi networking-nya akan tercapai dengan sendirinya. Bayangkan 20an pengusaha bertemu dalam suasana santai, saling belajar dan berkenalan, melontar dan menangkap ide, kalo gak terjadi networking...ya salah pesertanya sendiri dong ah. Nah, biasanya masalah yang paling bikin sedih kalo mau jadi pengusaha, apalagi waktu start-up bisnis biasanya timbul pada perasaan sendirian, gak punya temen, bingung...kalo ada masalah tanya kesiapa, mau curhat sama siapa, cari nasihat yang jitu ke siapa...hiks. Dengan program ini, paling nggak kan para pengusaha ini, baik pemula ataupun yang sudah maju tidak merasa sendirian, ada lingkungan yang bisa membantu, mendapat support, merasa terdukungi-lah...halaah. Sebaiknya ya dibuat suatu komunitas, OTB dan non-partisan, jadi suasananya bisa lebih akrab dan tulus...semogaJ. Terakhir, ya pengetahuan akan regulasi dan perpajakan sih harusnya bisa saling dibagi juga disini, ya nggak?.
  1. Mindset, Paradigam dan motivasi seorang entrepreneur
  2. Peluang usaha, ide bisnis dan Perencanan Bisnis
  3. Business law, termasuk perijinan, prosedur dan pajak, kalo perlu HaKI sekalian.
  4. Networking dan komunikasi bisnis termasuk negosiasi dan persuasi
  5. Manajemen usaha secara umum
  6. Perencanaan dan manajemen keuangan, bisa personal atau juga bisnis
  7. Pemasaran strategik, penjualan dan saluran distribusi
  8. Investasi dalam bisnis, termasuk hubungan dengan pemodalan bank dan non bank
  9. IT dan e-commerce, termasuk internet business and marketing
  10. Creative business
  11. Bisnis Entertaintment
  12. Franchise dan life style business termasuk resto, café dll
  13. dan lain-lain kalo masih ada

FW: Balasan: [tangandiatas] Kafana Distro Update

 

Selamat Mas Faif Yusuf Cs atas keberhasilannya memanage Kafana Distro, saya yakin dimasa depan Kafana Distro akan lebih maju lagi apabila selalu menghindari 10 Penyebab Kegagalan bisnis ini :


Tidak taat kepada Alloh

“Barang siapa yang berpaling dari taat kepadaKu (Alloh), maka ia akan mendapatkan kehidupan yang sulit…..”(Q.S.Thaha 20:124)


Merasa Lemah

Dari Malik bin Nadhlah ra, ia berkata:”Nabi Saw, bersabda:”Tangan itu ada 3 macam, tangan Alloh adalah yang tertinggi, tangan pemberi ada pada tingkat selanjutnya, dan tangan peminta ada pada tempat terbawah. Oleh karena itu, hendaklah kamu memberikan kelebihan kamu dan janganlah kamu membuatdirimu menjadi lemah (malas).” (H.R.Ahmad, Abu Dawud, dan Hakim).


Meminta-minta

Nabi Saw bersabda: “Barang siapa menjaga kehormatannya, maka Alloh akan menjagakehormatannya. Barangsiapa mencukupkan dirinya dengan apa yang ada, maka Alloh akan menjadikan dia cukup. Barangsiapa meminta-minta kepada orang padahal ia punya uang setara dengan lima uqiyah, maka sesungguhnya ia telah meminta kebinasaan.” (H.R. Ahmad)


Kikir

Dari Asma binti Abu Bakar, sesungguhnya ia berkata:”Wahai Rasulullah, saya tidak mempunyai apa-apa, kecuali yang diberikan Abu Bakar kepadaku, apakah saya berdosa kalaumengeluarkan sedekah dari apa yang diberikan Zubair kepadaku?” Beliau bersabda:”Bersedekahlah kamu menurut kemampuanmu dan jangan kamu kikir kelak Alloh akan kikir kepadamu.” (H.R.Bukhari Muslim)


Bersumpah Dalam Jual Beli

Dari Abu Hurairah ra, Nabi Saw bersabda:”Sumpah itu melariskan barang dagangan, tetapi menutup pintu berkah sedikit demi sedikit.”(HR.Abu Dawud)


Pergi ke Dukun atau Peramal

Barangsiapa mendatangkan dukun peramal dan percaya kepada ucapannya, maka dia telah mengkhufuri apa yang diturunkan Alloh kepada Muhammad Saw (HR.Abu Dawud).


Memakan Makanan Haram

Wahai Sa’ad perbaikilah (murnikanlah) makananmu, niscaya kamu menjadi orang yang terkabul doanya. Demi jiwa Muhammad dalam genggamanNya. Sesungguhnya seorang hamba melontarkan sesuap makanan yang haram ke dalam perutnya maka tidak akan diterima amal kebaikannya selama empat puluh hari. Siapapun yang dagingnya tumbuh dari yang haram maka api neraka lebih layak membakarnya (HR.Athabrani)

Tidak Memanfaatkan Kesempatan

Ambillah kesempatan lima sebelum lima : Mudamu sebelum tuamu, sehatmu sebelum sakitmu, kayamu sebelum miskinmu, hidupmu sebelum matimu, dan senggangmu sebelum sibukmu (HR.Al-Hakim dan Al.Baihaqi).


Menyia-nyiakan Waktu

Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal sholeh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran, dn nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran (Al’Ashr 103:1-3).


Bangun Siang

Bangunlah pagi hari untuk mencari rezeki dan kebutuhan-kebutuhannu. Sesungguhnya pada pagi hari terdapat barokah dan keberuntungan (HR.Athabrani dan Al Bazzar).


Sebagai pebisnis, kita harus menghindari ini semua, agar bisnis kita terus tumbuh ....dan tambah berkah.......


Salam Super.....Fuuuuuntastic...........

Wass
Adi Prayitno
http://adi-prayitno.blogspot.com/
http://madu-mutiaratuguibu.blogspot.com/


Faif Yusuf <faifyusuf@gmail.com> wrote:

Hari ini Kafana Distro genap berusia tiga bulan.
Memang terhitung masih "jabang bayi". Saya berharap dengan perhatian yang
serius, Kafana bisa berkembang dan terus tumbuh semakin dewasa. Sanggup
mengarungi berbagai gelombang kehidupan. Memberikan manfaat bagi para
stakeholder. Usaha yang bermula dari teras rumah ini, alhamdulillah
menunjukkan perkembangan yang positif. Hal ini bisa dilihat dari beberapa
indikator sebagai berikut :

1. Produk

Item produk yang dijual kafana semakin lengkap. Saat launching, produk dan
penampilannya amat sederhana. Masih banyak space toko yang kosong.
Ahamdulillah, semua space kini sudah terisi dengan variasi produk yang
semakin beragam. Mulai dari Jilbab berbagai merk, blus, stelan, kaos
muslimah, busana muslim anak, koko, mukena, sarung, peci, aneka accessoris,
baju tidur, pakaian dalam wanita, dan lain lain.

Koleksi tersebut akan semakin bertambah untuk mewujudkan visi Kafana sebagai
One Stop Shopping berbagai Khazanah Muslim. Masih banyak item / kategori
produk yang mesti segera dilengkapi seiring dengan meningkatnya awareness
konsumen dan meningkatnya modal berjalan.

2. Omset

Alhamdulillah, omset penjualan menunjukkan trend kenaikan dari hari ke hari.
Saat ini, omset di atas 1 juta sehari sudah biasa, di atas 2 juta sehari,
masih kadang kadang, jadi sudah nggak kaget lagi. Fakta lainnya, selama tiga
bulan ini, dalam sehari tidak pernah bolong, alias tidak pernah tidak ada
penjualan sama sekali.

Sungguh ini melebihi ekspektasi saya ketika nekad memberanikan diri untuk
take action. Saya juga sudah siap jika "mainan" baru saya ini kembali
berujung dengan "ongkos belajar" seperti bisnis saya sebelumnya.

3. Pelanggan

Jumlah pelanggan semakin banyak dan masih akan terus bertambah. Pelanggan
yang pernah datang, rata rata datang lagi untuk melakukan repeat buying.
Pelanggan baru juga masih terus berdatangan seiring dengan "ganas" nya efek
pemasaran Word of Mouth ( dari mulut ke mulut).
Jangkauan pelanggan juga semakin luas, tidak hanya perumahan di dekat
kafana, tetapi juga perumahan yang cukup jauh dari kafana. Berdasarkan
obrolan ringan di toko, pelanggan datang dari berbagai perumahan, di
antaranya : Taman Tridaya Indah 1, Taman Tridaya Indah 2, Taman Tridaya
Indah 3, Griya Asri 1, Griya Asri 2, Perum Kopperindag, Puri Cendana, Trias
Estate, Kompas Indah, Permata Regensi, Tridaya 1, Tridaya 2, Tridaya 3,
Tridaya 4. dan masih ada lagi yang lainnya. Maklumlah, Tambun merupakan
salah satu gudang perumahan di Bekasi.

4. Reseller

Semakin banyaknya reseller yang mau bergabung, saya jadikan salah satu
indikator bahwa produk kafana bisa diterima dengan baik oleh konsumen.
Terbukti para reseller bisa menjualnya kembali dan melakukan repeat buying
ke kafana. Database reseller ini terus saya maintain.

Komunikasi dengan para reseller juga aktif dilakukan oleh istri
saya.Reseller bisa menjual dengan harga eceran sama dengan di Kafana, karena
mereka mendapatkan diskon khusus. Mereka juga bisa menaikkan harga di atas
harga eceran Kafana, mengingat mayoritas reseller menjual dengan sistem
pembayaran tempo atau kredit.

Selain indikator di atas , ada beberapa benefit yang saya dapat, yang
nilainya justru lebih tinggi dari sekedar nilai finansial, diantaranya :

1. Sahabat

Saya merasakan setelah membuka usaha, sahabat saya semakin banyak. Ada yang
berkomunikasi lewat email, yahoo messenger, telpon, dan sms. Kadang juga
bertemu dalam forum tertentu. Ada juga yang datang langsung ke toko untuk
silaturohmi dan tukar wawasan.

Bagi saya persahabatan ini luar biasa nilainya. Ada kebahagiaan tersendiri
ketika saya bisa berbagi pengalaman. Terutama bagi mereka yang baru mulai
usaha seperti saya.

Istri saya yang memegang operasional harian juga merasakan manfaat yang
sama. Kenalannya bertambah banyak. Kalau dulu hanya ibu ibu satu RT, kini
sahabatnya bertambah. Mulai dari Ibu Guru, Pekerja Pabrik, Orang Kantoran,
Perawat, Ibu Rumah Tangga yang mencoba berbisnis dsb. Para pelanggan
tersebut tentu berasal dari berbagai perumahan.

2. Informasi dan Wawasan

Banyak informasi dan wawasan yang saya dapat setelah buka usaha. Kadang
asalnya juga dari hal hal yang tidak terduga. Semuanya seperti mengalir dan
ditunjukkan begitu saja.

Informasi Bazar di sebuah di sebuah sekolah terpadu misalnya, tidak hanya
melahirkan hubungan bisnis semata. Melainkan juga melahirkan hubungan
pertemanan yang tulus dengan para guru di lembaga pendidikan tersebut.

Interaksi dengan berbagai kalangan tersebut banyak berpengaruh positif
kepada istri saya.
Dari cerita dan sharing setiap hari, saya melihat wawasan istri saya jauh
lebih luas dari sebelumnya.

Kebetulan juga, istri saya pernah menyusun buku pelajaran agama, untuk
tingkat SD (dari kelas 1 s/d 6). Persahabatan dengan para guru yang menjadi
pelanggan tersebut sering memunculkan diskusi menarik yang merefresh
pengetahuan istri saya. Walaupun buku tersebut sudah diterbitkan tiga tahun
yang lalu, alhamdulillah, beberapa hari yang lalu masih ada royalty yang
ditransfer, walaupun nilainya nggak seberapa.

3. Optimalisasi Waktu

Sebelum "memainkan? Kafana Distro, saya lebih banyak disibukkan oleh tugas
kantor dan Koperasi Karyawan yang saya urus. Amanah sebagai pengurus kopkar,
justru lebih banyak menyita perhatian saya. Setiap bulan saya harus
melakukan pembayaran untuk angsuran KPR BTN karyawan secara kolektif,
Angsuran kredit motor karyawan ke FIF, dan angsuran KTA karyawan ke Bank
DKI. Bayar Pajak PPh Ps. 25 untuk Kopkar dan mengirimkannya ke Kantor Pajak,
plus berbagai kesibukan khas bendahara.

Sejak dua bulan yang lalu, saya juga tidak bisa menolak amanah sebagai
pengurus RW. Berbagai urusan kemasyarakatan menjadi tambahan kesibukan saya.
Tugas saya sebagai "tukang bayar" bertambah lagi. Tiap bulan saya mesti
bayar iuran sampah untuk lingkungan RW (satu blok) ke Pihak DKP Bekasi.

Dengan berbagai tugas tersebut, plus "mainan" baru kafana, saya harus pandai
mengatur waktu dan tenaga agar semua tugas tersebut bisa ditunaikan dengan
baik.

Khusus untuk pengelolaan Kafana, pada kesempatan ini saya ingin mengucapkan
terima kasih dan apresiasi yang sebesar besarnya kepada istri saya, Emi
Fatmawati. Istri saya inilah yang paling "bertanggung jawab" atas kemajuan
Kafana Distro sampai saat ini. Saya saya masih ingat benar, saat mendampingi
istri saya, ketika dia harus berjuang mempertahankan thesis S-2 nya di
hadapan Dewan Penguji. Waktu itu kami baru seminggu menikah. Thesis istri
saya mengupas tentang ayat ayat Jilbab dalam Alquran, dari sudut pandang
sosial budaya Islam. Di bawah bimbingan Prof. Dr. Musa 'Ashary, istri saya
berhasil mempertahankan thesis tersebut. Saya sendiri sangat kagum dengan
profile Prof Dr. Musa 'Ashary ini. Selain sebagai akademisi, beliau juga
sukses sebagai pengusaha.

Saya tidak pernah menduga, kalau istri saya sekarang kembali "bergelut"
dengan jilbab dalam mengembangkan bisnis kami.

Apakah ini sebuah kebetulan ?

Salam Fuuntastic

Faif Yusuf

HYPERLINK "http://faifyusuf.blogspot.com/"http://faifyusuf.blogspot.com

Selasa, 19 Juni 2007

Visi - Misi


Sudah lama saya tidak nulis, udah banyak yang nanyain :), kebetulan minggu
lalu ada email promosi dari ActionCoach ke milis TDA mengenai event Massive
Action Day Seminar pada tgl 21 Juni besok dan saya pun mendapatkan SMS dari
ActionCoach untuk menghadiri seminar tersebut. Seminar ini dibuat setiap 3
bulan sekali oleh ActionCoach.

Seminar yang pernah saya ikuti pada awal tahun ini, mengingatkan saya akan
90 hari ke depan untuk merencanakan bisnis yang saya jalani.
Saat itu saya belajar bagaimana membuat "successful business plan" yang
telah banyak digunakan oleh successful company sesuai dengan kurikulum
ActionCoach yang tentunya disusun oleh sang Guru, Brad Sugars. Dan menyusun
90 hari action plan untuk bisnis saya.

Jadi saya harus membuka kembali catatan saya dari hasil seminar tersebut dan
mengevaluasikan 3 bulan terakhir dari bisnis saya serta masukan2 yang
berharga dari para pelanggan setia kami atas pelayanan yang kami berikan.
Dan sekaligus mengingatkan saya lagi untuk mengevaluasi visi, misi di
perusahaan saya atas hasil bisnis terakhir yang kami dapatkan dan test and
measure yang kami lakukan. Karena saya yakin visi, misi adalah hal penting
yang terus berkembang.

Visi, Misi kadang terlupakan oleh kebanyakan orang dalam memulai berbisnis.
Banyak mereka yang memulai bisnisnya tanpa menset visi, misi tersebut. Nah
saya pun harus kembali membuka pelajaran tentang membuat visi, misi yang
saya dapatkan pada TDA GroupCouching yang diberikan oleh ActionCouch pada
tahun lalu, kebetulan saya, Pak Roni, Ibu Yulia, Pak Budi Rahmat, dan kawan
TDA lainnya satu group di couching tersebut.

Sambil mengingatkan saya dalam membuat ulang visi, misi perusahaan saya
tersebut, tidak salahnya saya share di milis TDA yah.

Visi bisnis haruslah sesuatu yang mungkin sulit tercapai namun pasti kita
akan dapat mencapainya di masa yang akan datang...jika memang kita mau
mencapainya.

..Visi pun haruslah kita set untuk kita menjadi yang terbaik
dalam bisnis yang kita lakukan di wilayah/region atau dunia...

Visi yang kita buat haruslah dapat memberikan inspirasi dan spirit kepada
seluruh team member dalam bisnis kita.

Brad Sugars bilang "Your Vision, it's not a goal..it's more of
legacy...Vision Statement should entail : Core Values, Core Purpose and
Envisioned Future..."

Contoh visi2 beberapa perusahaan terkemuka :
- GE : 'We bring good things to life'.
- Ford : 'to become the world's leading consumer company for automotive
products and services'.
- DHL : 'we deliver whatever...'
- Microsoft : 'to help people and business throughout the world realize
their full potential'
- Moz5 : 'Pusat Kecantikan Muslimah Terlengkap dan Terbesar di Dunia'

Nah sudah seperti itu belum yah vision statement bisnis kita?

Bagaimana kita menuju visi yang kita sudah buat, itulah Misi.
Misi adalah roadmap untuk mencapai visi tersebut.

Misi statement meliputi : siapa kita .. ; bisnis apa yang kita sedang
lakukan? Siapa customer yang kita inginkan? Dan apa yang membedakan kita
dengan yang lainnya.

Ok, saya buat ulang dulu deh visi dan misi perusahaan saya sebelum membuat
90 hari action plan. Mungkin sekarang sedikit berbeda harus lebih
menggunakan hati dibanding otak dalam membuatnya...kata Pak Roni...dan lebih
menjadi Inspired Vision and Mission...dan yang lebih penting adalah Inspired
Action-nya agar visi misi tersebut tercapai...

Ada yang mau sharing tentang visi, misi bisnis anda?

Salam Funtastic,
Iim Rusyamsi
| www.iimrusyamsi.com | 0811196196 | ym : iim_rusyamsi |

Jumat, 15 Juni 2007

[tangandiatas] Tips 159: Sepuluh Pengganjal Kebahagiaan Anda


*Tips 159: Sepuluh Pengganjal Kebahagiaan Anda*

Tulisan ini disarikan dari "Ten Roadblocks to Happiness and How to Overcome Them". This is not a book to read. This is a philosophy to be lived. For if the principles are not applied, they will be powerless to help bring about change.

*LET GO OF DEMAND*

Apa sih, yang sebenarnya membuat Anda marah dan kecewa? Apakah seseorang yang memotong antrian di depan Anda? Pengemudi iseng yang memprovokasi Anda di jalanan?
Komputer yang hanya untuk di-boot saja terasa begitu lama? Handphone yang harus berganti setiap bulan dua kali karena terus dicuri? Orang yang mengejek dan mempermainkan Anda? Hujan sepanjang hari? Tagihan bejibun yang membuat Anda marah sampai ke ubun-ubun?

Bukan, bukan itu semua. Apa yang membuat Anda marah dan kecewa adalah "tuntutan yang kekanak-kanakan" dan "ekspektasi yang tidak realistis".

Saat Anda masih bayi, apa yang perlu Anda lakukan untuk mendapatkan sesuatu, hanyalah berteriak menangis sekencang-kencangnya. Dengan modal itu, Anda mendapatkan popok yang baru, susu ibu atau susu sapi, atau barang sepuluh lima belas kerokan pisang ambon untuk dinikmati.

Itulah ciri Anda saat masih helpless dulu. Waktu itu, perilaku demanding Anda masih bisa diterima. Tapi kini Anda telah dewasa. Anda bertanggung jawab pada hidup Anda, dan Anda tidak bisa lagi berharap bahwa dunia akan melayani Anda sebagaimana yang Anda mau. Jika Anda tetap melakukannya sekarang, itu namanya self-induced misery, alias penderitaan yang Anda buat
sendiri. Berhentilah.

Apa yang perlu Anda lakukan sebenarnya cukup mudah. Anda hanya perlu mengganti demand dan ekspektasi, dengan preferensi.

*"Aku sih nggak nuntut suamiku bangun lebih pagi, tapi aku lebih prefer kalo dia memang bisa melakukannya." *

Anda akan lebih mengerti, dan Anda akan menjadi orang yang penuh pengertian.

*Buanglah Pola Pikir yang Tidak Rasional*

*"Saya tidak akan pernah berbahagia kecuali dunia melayani Saya seperti yang Saya mau." *

Itu tidak rasional. Apa yang bisa Anda kontrol hanyalah diri Anda sendiri.

*Bersikaplah Mau Berbahagia*

Disadari atau tidak, Anda mungkin tidak ingin berbahagia. Anda bisa melepaskan apapun dari diri Anda; uang, harta, waktu, energi, dan bahkan cinta, kecuali satu; penderitaan Anda.

Bahagia haruslah dimulai dari kemauan Anda sendiri. Anda mau bahagia atau tidak? Secara sadar Anda jelas mau berbahagia. Tapi cobalah selami kembali alam bawah sadar Anda. Bisa jadi, Anda sendiri yang tidak mau berbahagia.

Saat Anda merasa marah, itu penderitaan yang tidak membahagiakan. Lepaskanlah penderitaan Anda, bukan lampiaskan. Bertanyalah pada diri sendiri, "Bener nih, mau nuker happy sama kemarahan ini?" Perpanjanglah sumbu Anda supaya Anda bisa membuang penderitaan.

*Berhentilah Mengasihani Diri Sendiri*

Anda tidak akan menjadi pahlawan hanya dengan menderita. Adalah lebih heroic jika Anda tetap riang gembira di tengah penderitaan.

*Berhentilah Membesar-besarkan *

Tak perlu mem-blow-up permasalahan sampai keluar dari proporsinya. Itu akan melumpuhkan Anda. Belajarlah obyektif dan jadikanlah itu sebagai motivasi untuk mengambil tindakan.

*LET GO OF REGRET *

Anda pasti pernah menyesali sesuatu tentu saja. Wong kita ini manusia kok. Itu, sebenarnya versi lain dari kata-kata: "Kita tidak sempurna".

Tak perlu panik atau terobsesi oleh penyesalan. Jadikanlah ia kekuatan positif. Anggaplah itu sebagai wakeup call, sebuah tepukan yang membangunkan Anda dari tidur. Bukankah Anda macan?

Janganlah menunda tindakan dengan penyesalan. Bertindaklah segera dan Anda tidak akan menyesal lagi, sebab Anda telah melakukan sesuatu.

Tutuplah rapat-rapat lebarnya jarak antara Anda yang ideal dan Anda yang sekarang. Nikmatilah Anda yang sekarang dan lakukan apa yang terbaik menurut Anda. Sebab jika Anda punya waktu untuk menyesal, maka Anda pasti punya waktu untuk melakukan sesuatu tentang itu.

*LET GO OF GREED*

*"Saya telah punya semua yang saya mau, dan Saya telah menjadi apa yang Saya ingin, kecuali..."*

Ya. Itulah Anda barangkali. Tidak SEMUA yang Anda mau akan Anda dapatkan.

Pertama, resources Anda terbatas. Kedua, nafsu Anda adalah sesuatu yang tidak akan pernah terpuaskan. Ia seperti air laut. Makin Anda minum, makin kering rasanya tenggorokan. Desire Anda tidak salah, melewati batasnyalah yang salah.

Sadarilah bahwa penyebab kerakusan adalah kesenangan. Bisa memiliki memang menyenangkan. Tapi kesenangan itu sendiri bisa menjadi candu. Kita sering lupa, bahwa kesenangan tidak selalu sama dengan kebahagiaan. Saat Anda menemukan bahwa kesenangan ternyata tidak sama dengan kebahagiaan, muncullah ketakutan dan kekhawatiran. Takut dan khawatir itu, akan memicu desire Anda lebih besar lagi.

Maka, Anda akan menemukan lingkaran yang abadi di sini: Karena desire Anda tidak pernah punya ujung, maka fear Anda juga tak akan pernah punya muara. Berhentilah menjadi manusia yang terpenjara!

Iya. Tapi bagaimana?

Fokus dan terapkanlah prioritas. Mulailah dahulu dengan BEING. Soal HAVING, ya belakangan sajalah. Dan untuk BEING, Anda harus DOING. Just DO your best.

*LET GO OF WORRY*

Anda tahu kenapa lagu "Don't Worry - Be Happy" begitu ngetop? Karena itulah panggilan jiwa Anda.

Pahamilah perbedaan antara "menderita" dan "khawatir". Menderita adalah pesan tentang masalah, sementara khawatir adalah pesan tentang adanya peluang untuk tumbuh dan berkembang. Jadi waspadalah. Apakah Anda memang menderita, atau sebenarnya Anda hanya khawatir saja?

Jika Anda hanya khawatir, ketahuilah bahwa sumbernya adalah ketakutan. Anda takut terhadap sesuatu yang masih gelap, blank, dan tidak tahu apa-apa tentangnya. Atau, Anda takut menghadapi tantangan.

Ketahuilah bahwa setiap detik dan setiap saat, Anda adalah benih. Benih yang mestinya bisa tumbuh menjadi besar dan hebat. Worry can't change the past, but it can ruin the present. Berpengetahuanlah, dan bertindaklah menyambut tantangan. Seperti seekor macan.

*LET GO OF DEFENSIVENESS*

Salah itu normal, termasuk jika itu melukai orang lain. Bukan nyuruh nih, tapi kita semua memang pernah berbuat salah. Anda tahu kan kenapa pensil, whiteboard, dan papan tulis itu ada penghapusnya? Karena Anda adalah manusia.

Jika Anda salah apa yang Anda katakan?

*"Aduhhh.. maaf nih. Maaf, namanya juga manusia."*

Lantas, apa yang Anda katakan jika orang lain yang salah?

*"Dasar Bodoh!"
"Stupid!"
"Bloon."*

Saat Anda salah, Anda adalah manusia. Saat orang lain salah, mereka bukan manusia. Ini tidak rasional. Maka, maafkankanlah mereka.

*LET GO OF GUILT*

Guilt adalah rasa tidak nyaman saat Anda mengalami perlawanan menentang kesadaran Anda sendiri. Guilt itu sendiri tidak terlalu berbahaya. Apa yang lebih berbahaya adalah ketiadaan solusinya.

Feeling guilty itu bagus. Itu sinyal lampu merah yang memperingatkan Anda agar stay on course. Maka saat Anda feeling guilty, dengarkanlah isi hati Anda. Manakah yang Anda pilih, short-term pleasure atau long-term gain?

Rasa bersalah yang tidak menemukan solusi, akan membuat Anda mengalami ini:

1) Pikiran yang tidak damai.

2) Rasa tidak percaya dan takut pada orang lain, atau bahkan kepada Allah SWT.

3) Sesuai angka ini, Anda akan menderita tiga kali:

Pertama, saat Anda bertindak tidak bertanggung jawab. Kedua, saat Anda melihat orang lain bertindak dengan penuh tanggung jawab. Ketiga, saat Anda harus menanggung konsekuensinya.

Berikut inilah yang perlu Anda lakukan saat Anda merasa tidak bertanggungjawab.

Ingatlah bahwa responsibility, adalah singkatan dari "response-ability".
Kemampuan untuk merespon dengan tepat. Bagaimana caranya agar bisa merespon dengan tepat? Anda bisa menggunakan rumus AAA.

1) Admit. Akui bahwa pilihan tindakan Anda adalah salah.

2) Analyze. Analisis perilaku Anda. Apa alasan Anda memilih yang salah? Apa konsekuensinya? Bagaimana tidak mengulanginya? Bagaimana meluruskan pilihan yang sekarang?

3). Atonement, alias integritas. Integritas adalah menyatunya hati, jiwa, sasaran, tindakan, dan keimanan. Saat semuanya menyatu, Anda memasuki tahap atonement, alias at-one-ment.

Dengan AAA, Anda bisa memperbaiki keadaan.

*LET GO OF SPITE*

Anda, pasti pernah diprovokasi. Oleh pengemudi lain di jalanan, atau oleh orang lain yang mengejek dan melecehkan. Anda pasti pernah merasa diserang. Di kantor, di rumah, di lapangan sepak bola, di kantin, di mana saja.

Tidak ada perlunya Anda melayani yang begituan. Sebab, dunia Anda bisa rusak seharian. Mengalah sajalah, kecuali jika undang-undang dasar Anda yang terlanggar atau terinjak-injak.

Kita cenderung lupa bahwa kita lebih sering menggunakan hati untuk merasakan, ketimbang otak untuk berpikir. Ini sepertinya benar dan wajar. Tapi berhati-hatilah karena itu tidak logis dan tak rasional. Itu emosional.

Jika Anda merasa perlu melayani serangan, provokasi, dan ejekan orang lain, maka itu tentu ada sebabnya.

Pertama, rasa keadilan Anda yang terusik. Saat Anda merasa diserang, Anda merasa perlu membalasnya. Tapi, jika serangan itu dilakukan karena tidak sengaja, tidak dimaksudkan untuk menyerang, kesalahpahaman, atau hanya karena mereka bodoh saja, keadilan macam apa sih yang Anda inginkan?

Kedua, logika Anda yang terdistorsi. Anda berasumsi bahwa jika mereka mengalami sakit seperti yang Anda rasakan, maka mereka akan meminta maaf.

Tidak. Jikapun mereka akhirnya meminta maaf, itu bukan karena sakit yang Anda buat dengan serangan balasan, tapi karena pikiran dan hati mereka yang sudah lurus kembali. Saling menyakiti tidak akan menyelesaikan masalah. Ia bahkan memperuncingnya.

Ketiga, secara sadar atau tidak Anda mencoba menghindari tanggung jawab untuk membahagiakan diri sendiri. Sebab jika Anda memang mau bertanggungjawab untuk kebahagiaan Anda sendiri, Anda pasti tidak akan melarikan diri.

Jika begitu, bagaimana caranya memunculkan rasa tanggung jawab untuk kebahagiaan diri sendiri? Awareness-lah jawabannya.

Ketahuilah bahwa rasa sakit yang Anda derita adalah bukan karena serangan mereka, tapi karena reaksi Anda atas perilaku mereka. Mengapa mereka begitu jahat dan kejam kepada Anda? Karena mereka sedang sakit, dan mereka merasa terancam oleh Anda.

Responlah sikap buruk orang lain dengan kebaikan, maka Anda akan mulia dan terhormat.
Cobalah selalu untuk bersikap rendah hati tapi bukan rendah diri.

Ketahuilah bahwa sabar itu tidak pasif. Ia tidak datang dengan sendirinya, dan ujug-ujug Anda menjadi sabar. Sabar itu kata kerja dan bukan kata sifat. Maka sabar, adalah disabar-sabarin.

*LET GO OF ENVY*

Anda juga mungkin pernah merasa kalah. Waspadalah. Salah-salah, kekalahan bisa membuat Anda menjadi orang yang envious, yaitu orang yang penuh dengki dan tidak bisa menerima kekalahan. Tidak senang jika orang lain senang, dan senang jika orang lain tidak senang.

Sikap envious, bisa berkembang dalam tiga tahap.

Pertama, saat Anda merasakan kekalahan. Di tingkat ini, perasaan kalah itu sebenarnya wajar. Apalagi jika Anda bisa memberi selamat kepada pemenang, dan kemudian menjadikan kekalahan sebagai pelajaran. Jika tidak bisa, maka disinilah bibit envious Anda akan mulai tersemai.

Kedua, saat Anda mulai mengembangkan perilaku mensabotase orang lain. Mulainya dari yang kecil-kecil saja, seperti menciptakan isu dan gosip buruk, atau berharap dan "berdoa" untuk kemalangan dan kecelakaan bagi orang lain.
Anda mungkin mengira ini tidak berbahaya.

Salah. Itu sangat berbahaya. Mengapa? Karena harapan buruk seperti itu adalah karatnya jiwa, persis seperti karatnya besi. Merusak, melubangi, merontokkan, dan menggerogoti semua amal baik. Lebih dari itu, dari mana sih datangnya semua tindak kejahatan? Ya dari doa, harapan, fitnah, dan pikiran negatif yang melenceng seperti itu!

Ketiga, seperti sudah disebut barusan, semuanya akan termanifestasi menjadi tindak kejahatan. Anda akan menjadi orang yang dengki, dengan sikap dan tindakan yang keji. Anda telah menghancurkan diri sendiri.

Jika Anda mulai mengalami gejala penyakit ini, resepnya sederhana. Bertemanlah dengan mereka yang menang. Kemudian, ubahlah cara berpikir Anda. Gantilah "Saya pengen kayak gitu," menjadi "Bagaimana supaya Saya bisa seperti itu."

*LET GO OF ANGER*

ANGER itu cuma satu huruf lebih pendek dari DANGER. Dan "D", adalah nilai minusnya.

Alasan yang bagus bagi Anda supaya tidak marah, adalah memahami bahwa kemarahan akan menyebarluaskan kelemahan. Saat Anda marah, Anda sebenarnya berkata, "Saya takut! Saya Terluka! Saya frustrasi!" Itu, adalah kata lain dari "Saya lemah."

Sadarilah bahwa orang, barang, atau situasi, akan cenderung membuat Anda selalu marah. Udah dari sononya begitu. Anda tidak bisa dengan mudah mengontrol sesuatu di luar diri Anda. Dan jika Anda marah, kemarahan Anda tidak akan membuat dunia berjalan sesuai kemauan Anda. Andalah yang harus menyesuaikan diri dengannya.

Sadarilah bahwa jika Anda menghadapi orang yang marah, they're not being mean; they're just being people. Like you. Dan seperti biasa, marah itu muncul disebabkan oleh fear. Rasa takut akan kehilangan kontrol.

Keinginan untuk mengontrol adalah benar. Tapi, ingin mengontrol orang lain itu salah. Yang benar, ingin memberi contoh teladan kepada orang lain. Mengontrol dengan kekuasaan? Salah juga. Apa yang perlu dikontrol hanyalah diri sendiri. Sekali lagi, maafkanlah mereka yang marah. Tidak ada yang salah saat seorang manusia bersikap dan bertindak sebagai manusia.

Anda sendiri, kurangilah marah Anda sebab Anda sendirilah yang akan merugi. Saat Anda marah, apa yang telah keluar sebenarnya tidak perlu keluar dan apa yang terlanjur sebenarnya tidak perlu terlanjur.

* LET GO OF FEAR*

Saat Anda menghadapi ketakutan, Anda berada di tengah-tengah persimpangan jalan. Satu cabang menuju kepada kepengecutan, dan satu lagi menuju kepada keberanian. Yang satu menuju harapan dan impian, yang satu lagi menuju kekecewaan dan kesedihan.

Anda tidak bisa mundur atau tetap diam, melainkan tetap maju dan memilih salah satu cabang. Dengan diam atau mundur, Anda tidak akan tumbuh dan berubah.
Malah, Anda menuju ke kepunahan dan kematian.

Manage-lah fear Anda, sebab fear adalah *False Evidence Appearing Real*. Asli tapi sebenarnya palsu.

Jadi, tak usahlah Anda bersedih lagi. Bersenang-senang sajalah. Sibuklah. Lakukan yang terbaik. Tak perlu takut dan tak usah khawatir. Lakukanlah segalanya dengan semangat dan keberanian. Itu lebih baik buat Anda.

Bukannya tadi sudah Saya bilang, kalo Anda itu macan?

Saya Ingin Anda Sukses,
Saya Harus Membuat Anda Sukses.

Ikhwan Sopa
Trainer E.D.A.N.
021-70096855
ikhwan dot sopa at gmail dot com
http://milis-bicara.blogspot.com
*Silahkan link, copy, forward, print, bagi-bagi.*

Senin, 04 Juni 2007

Ciri orang yang punya "TUJUAN" (OBJEKTIF)

Assalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh.

CIRI orang yang punya "TUJUAN" (OBJEKTIF) adalah SELALU MELAKUKAN SETIAP PERBUATAN dengan maksud agar "KONDISI dari setiap OBJEK yang DIPERLAKUKAN dalam PERBUATAN yang bersangkutan pada HARI INI LEBIH BAIK DARI KEMARIN dan HARI ESOK LEBIH BAIK DARI HARI INI" sedangkan KONDISI dari OBJEK tersebut dlihat/diketahui dari SUDUT PANDANG tertentu berdasarkan KALBU/HATI-NURANI.

Dengan kata lain seseorang disebut telah mempunyai "TUJUAN" bila telah dapat meng-interpretasi-kan "KONDISI dari setiap OBJEK yang DIPERLAKUKAN pada HARI INI LEBIH BAIK DARI KEMARIN dan HARI ESOK LEBIH BAIK DARI HARI INI" sebagai "TUJUAN" dalam hidup dan kehidupan NYATA yang sedang dijalaninya.

"TUJUAN" berlaku TETAP dan kesanalah setiap kegiatan dalam hidup dan kehidupan ini DIARAHKAN sehingga setiap langkah menghasilkan kondisi yang lebih baik dari langkah sebelumnya.

Dengan demikian "Nasib Bangsa" ini hanya dapat diperbaiki oleh orang-orang yang mempunyai "TUJUAN" dalam menjalani hidup dan kehidupan ini, karena hanya orang-orang yang demikianlah yang dapat merubah keadaan/kondisi bangsa ini menjadi "lebih baik".

Sedangkan seseorang yang TIDAK mempunyai "TUJUAN" hanya akan berbuat sesuatu berdasarkan "KEGUNAAN" (SUBJEKTIF) dari perbuatan yang bersangkutan, yang TIDAK berlaku TETAP karena hanya berlaku pada saat tertentu, pada tempat tertentu dan oleh seorang pelaku tertentu, sehingga orang yang bersangkutan hanya "mengikuti keadaan" (ADAPTIF).

Dengan demikian "Nasib Bangsa" ini TIDAK dapat diperbaiki oleh orang-orang yang demikian, karena hanya "mengikuti keadaan/kondisi bangsa ini" tanpa berusaha merubahnya menjadi lebih baik.

Disamping itu perbuatan yang berdasarkan pada KEGUNAAN lebih banyak dipengaruhi rasa SUKA/TIDAK-SUKA, yang selanjutnya hanya akan menimbulkan KEINGINAN.

Bila KEINGINAN sudah tidak dapat dikendalikan sehingga sangat menguasai diri seseorang, maka PENALARAN pada orang yang bersangkutan tidak dapat berfungsi lagi.

Kalau NALAR/LOGIKA seseorang sudah tidak berfungsi, apalagi kalau KALBU/HATI-NURANI-nya juga demikian, maka orang yang bersangkutan akan KEHILANGAN "AKAL-SEHAT/-PIKIRAN-JERNIH".

Seseorang yang sudah KEHILANGAN "AKAL-SEHAT/-PIKIRANJERNIH" cenderung akan BERBUAT SESUKANYA, yaitu berbuat segala sesuatu berdasarkan suatu KEGUNAAN yang DIANGGAPNYA sebagai TUJUAN, karena tidak punya pedoman tentang PERBUATAN YANG PERLU/TIDAK-PERLU DILAKUKAN.

Bila ada orang lain yang menganjurkan untuk melakukan suatu perbuatan berdasarkan TUJUAN tertentu, maka orang yang SUDAH KEHILANGAN "AKAL-SEHAT/-PIKIRAN-JERNIH" cenderung HANYA akan IKUT-IKUTAN melakukannya bila TELAH TERLIHAT ADA ORANG LAIN yang melakukannya, serta TIDAK AKAN melakukannya BILA BELUM TERLIHAT ADA ORANG LAIN yang melakukannya.

Seseorang yang sudah KEHILANGAN "AKAL-SEHAT/-PIKIRANJERNIH" akan menganggap suatu PERBUATAN adalah BENAR bila TELAH DILAKUKAN OLEH BANYAK ORANG dan akan menganggap suatu PERBUATAN adalah SALAH bila TIDAK TERLIHAT ADA ORANG YANG MELAKUKANNYA.

Berlatih diri MENGGUNAKAN "AKAL-SEHAT/PIKIRAN-JERNIH" adalah bentuk penyelenggaraan "PENDIDIKAN BISNIS" yang sedang dikembangkan oleh "M. A. Dani & Associates".

Kata lain dari "BISNIS" adalah "URUSAN" dan "AKAL-SEHAT/-PIKIRANJERNIH" diperlukan untuk "segala urusan", sehingga "PENDIDIKAN BISNIS" pada dasarnya adalah "pendidikan untuk segala urusan", dari mulai urusan pribadi, rumah tangga, sampai urusan negara.

Sistem 'PENDIDIKAN BISNIS" tidak ada persamaannya dengan sistem "PENDIDIKAN UMUM/DIKNAS" karena tidak menyangkut ILMU PENGETAHUAN (KNOWLEDGE) DAN KETERAMPILAN (SKILL), sehingga TIDAK ADA seseorang yang dianggap ahlinya (guru/dosen/instruktur/pelatih) YANG MENGAJARKANNYA.

Yang ada dalam Sistem 'PENDIDIKAN BISNIS" adalah BERLATIH SENDIRI dalam menggunakan "AKAL-SEHAT/-PIKIRAN-JERNIH", dengan cara MERUBAH POLA-PIKIR, dari POLA-PIKIR yang "lebih mementingkan KEGUNAAN" ke POLA-PIKIR yang "lebih mementingkan TUJUAN".

Dari menyelenggarakan beberapa kelas, memang terbukti bahwa ternyata MERUBAH POLA-PIKIR tersebut TIDAK SEMUDAH MEMBALIK TELAPAK TANGAN.

Hal ini dapat dimaklumi karena sengaja atau tidak sengaja sistem "PENDIDIKAN UMUM/DIKNAS" lebih mementingkan KEGUNAAN dari pada TUJUAN, yaitu lebih mementingkan KEGUNAAN mengikuti "PENDIDIKAN UMUM/DIKNAS" (sekolah) dari pada TUJUAN PENDIDIKAN itu sendiri, karena KEGUNAAN "PENDIDIKAN UMUM/DIKNAS" adalah bahwa MAKIN TINGGI tingkat pendidikan yang dapat diselesaikan, MAKIN MENDAPAT TEMPAT YANG LEBIH TERHORMAT DALAM MASYARAKAT sebagai "ORANG YANG BERPENDIDIKAN" (punya embel-embel gelar kesarjanaan di depan atau dibelakang nama), sedangkan tentang TUJUAN-nya nanti saja dipikirkan setelah "selesai sekolah".

MASYARAKAT perlu disadarkan bahwa "PENDIDIKAN UMUM/DIKNAS" BUKANLAH SEGALA-GALANYA atau SATU-SATUNYA "SISTEM PENDIDIKAN", akan tetapi JUGA DIPERLUKAN SISTEM YANG LAIN yang dinamakan "PENDIDIKAN BISNIS" dalam rangka untuk 'MEMPERBAIKI NASIB BANGSA INI".

Bila Anda merasa tertarik dan berminat untuk ikut berpartisipasi, silahkan menghubungi kami, atau akan lebih baik bila datang ke alamat kami untuk membicarakannya.

Wassalam,

Muchti A. Dani

"M. A. Dani & Associates"
Jasa Konsultansi dan Pendidikan/Pelatihan Manajemen Bisnis
BERBUAT NYATA dalam rangka "PERBAIKAN NASIB BANGSA MELALUI PENDIDIKAN BISNIS"
Jl. Kampung Melayu Kecil 5, No.3/RT.14/RW.10, Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan 12840
Telpon (021) 8303541