Kamis, 21 Juni 2007

KEYAKINAN DAN KETEKUNAN

KEYAKINAN DAN KETEKUNAN

Oleh Eko Jalu Santoso,

www.ekojalusantoso.com

Sahabat, dalam hidup seringkali kita menerima keadaan dan situasi yang tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan. Apakah itu dalam bidang pekerjaan, dalam bidang usaha maupun dalam kehidupan keluarga. Ketika kita dihadapkan pada situasi krisis ekonomi yang berkepanjangan misalnya, apakah Anda sedih dan putus asa ? Ketika kondisi negeri kita seringkali dirundung berbagai masalah, musibah dan bencana bertubi-tubi, bagaimanakah kita harus menyikapinya ?. Apakah anda merasa pasrah menerima keadaan tanpa melakukan usaha ? Ataukah kebalikannya anda bertekad untuk berjuang keras untuk keluar dari lubang masalah dan maju meraih kesuksesan ?.

Sahabat, pagi hari ini saya ingin berbagi sebuah kisah yang sungguh luarbiasa dan dapat menjadi inspirasi bagi kita semua mengenai kekuatan dari sebuah keyakinan dan ketekunan dalam berusaha.

Adalah Anthony Faison (36) dan Charles Sheperd (40), keduanya merupakan pria Amerika yang tahun 1987 secara keliru dinyatakan bersalah membunuh seorang sopir taksi. Kedua pria itu divonis hanya atas dasar kesaksian seorang saksi, dan saksi itu pun mengaku sedang mabuk pada malam terjadinya pembunuhan itu. Namun pengadilan telah memutuskan kedua pria itu dengan dijatuhi hukuman seumur hidup.

Coba bayangkan, bagaimana kalau anda jadi orang seperti ini ? Apa yang akan anda lakukan bila anda tidak bersalah, tapi akibat suatu kekeliruan anda divonis hukuman seumur hidup di penjara ?.

Tidak bersalah !, namun dipenjara bertahun-tahun tanpa tahu kapan akan bebas. Dan apakah bisa bebas di masa depan ?.

Pasrah dengan keadaan ? Tidak memiliki keyakinan untuk terus berjuang ?.

Anthony Faison dan Charles Sheperd tidak mau menyerah begitu saja. Dia memilii “keyakinan” bahwa dirinya akan bisa bebas dari penjara karena merasa tidak bersalah. Keyakinannya ini mendorong dirinya untuk memiliki semangat melakukan perjuangan. Dengan “keyakinan” dan “ketekunannya” selama 14 tahun, orang yang tidak bersalah ini terus menerus berusaha mengirimkan surat kepada para detektif, para pengacara dan para tokoh politik untuk mengatakan bahwa dirinya tak bersalah.

Berapakah surat yang telah ditulisnya ? Konon mencapai 62.000 surat !. Dan setelah 14 tahun, dari salah satu surat itu, menggerakkan hati seorang detektif yang akhirnya menemukan fakta sebenarnya dari kisah pembunuhan yang salah tangkap itu. Bayangkan !. Selama 14 tahun dan dari 62.000 surat cuma dapat 1 tanggapan ?.

Dan akhirnya keyakinan dan ketekunannya melakukan perjuangan LUARBIASA ini membuahkan hasil juga. Dia divonis bebas dan mendapatkan ganti rugi rugi sebesar US$ 3,3 juta (sekitar Rp 29 miliar lebih) dari Negara.

Sahabat semuanya, cobalah menghitung, kalau selama 14 tahun dia mengirim 62.000 surat. Maka tiap hari minimal dia harus menulis atau mengirimkan sekitar 12 atau 13 surat tanpa henti. Terus menerus selama 14 tahun. Artinya setiap 2 jam dia menulis atau mengirimkan satu surat selama dipenjara. Dan pikirkan, bahwa dia telah ditolak dan gagal sebanyak 61.999 kali, namun tidak pernah putus asa. Hanya 1 kali akhirnya diterima.

Sahabat, hukum alam itu sesungguhnya sederhana saja. Barang siapa mencelupkan jarinya ke air mendidih, mendapatkan jarinya lepuh. Pasukan yang berani berperang dengan gigih, bertempur dengan gagah berani - tanpa takut akan kegagalan- akan meraih kemenangan. Orang yang memiliki keyakinan dan ketekukan bekerja, lebih giat berusaha, tanpa pernah mudah menyerah dalam berusaha - akan memperoleh keberhasilan dan kesuksesan. Itullah “sunnatullah” atau hukum sebab akibat.

Sayangnya, banyak orang yang mengingkari hukum “sunnatullah” ini. Hanya karena sebagian orang mempercayai bahwa “langit itu adil” dan kemudian merasa percaya pada sang langit saja, berdoa kepada sang langit saja, mengharap kepada sang langit saja, tanpa pernah mau melakukan usaha nyata, kemudian berharap emas jatuh ke pangkuannya begitu saja. Padahal tiada imbalan yang dapat diraih tanpa usaha. Tiada buah yang dapat dipetik tanpa menaburkan benih-benihd an setia merawatnya. Sesungguhnya keyakinan dan ketekunan tak akan pernah jauh dari imbalan itu sendiri.

Sahabat, sebuah KEYAKINAN dapat memberi makna pada setiap usaha yang kita lakukan. Maka imbalan pun pasti akan memenuhi jiwa kita.

KEYAKINAN sesungguhnya akan memperkaya batin kita. Sedangkan KETEKUNAN akan mendekatkan pada keberhasilan usaha. Tentu saja keduanya akan menjadi lebih sempurna kalau disertai dengan DOA kepada Allah Sang Pemilik Kehidupan.

Sahabat, mari kita pelihara keyakinan dan ketekunan dalam diri kita masing-masing. Kita pertahankan keyakinan dan ketekunan dari dalam hati di setiap langkah kehidupan ini. Karena dengan Keyakinan kita - maka akan memperkaya tangan dan batin kita. Keyakinan dan Ketekunan dalam hidup, dalam karier dalam bisnis akan sangat dahsyat pengaruhnya bagi kesuksesan seseorang jauh melampaui modal harta benda, kedudukan, pangkat, atau ilmu sekalipun.

Salam Motivasi Nurani !