Senin, 24 September 2007

Kemrdaekaan yang cacat


TUJUAN berbangsa dan bernegara katanya adalah "Berbangsa dan Bernegara yang ADIL dan MAKMUR".
Pencapaian TUJUAN tersebut SEHARUSNYA merupakan PROSES yang berlangsung sepanjang masa sehingga "hari ini lebih ADIL dan MAKMUR dari hari kemarin dan hari esok lebih ADIL dan MAKMUR dari hari ini".
Dua hal pokok yang harus DIFUNGSIKAN agar PROSES Pencapaian TUJUAN tersebut berjalan adalah: 1) Merebut KEMERDEKAAN dari tangan penjajah dan 2) Membentuk PEMERINTAHAN dengan segala perangkat yang diperlukan.
Untuk hal pokok yang pertama para pejuang Kermerdekaan kita telah berhasil merebut KEMERDEKAAN dari tangan penjajah, sehingga telah berada dalam genggaman kita sampai sekarang.
Namun ketahuilah bahwa KEMERDEKAAN yang sudah dalam genggaman ini, dulu direbut oleh para Pejuang Kemerdekaan kita dari tangan penjajah dengan cara KEKERASAN, sampai-sampai mengorbankan jiwa-raganya.
Sesuatu yang direbut dengan cara KEKERASAN akan sedikit-banyaknya menimbulkan CACAT. Demikian juga dengan KEMERDEKAAN yang sudah dalam genggaman ini, sehingga tidak dapat DIFUNGSIKAN begitu saja dalam PROSES Pencapaian TUJUAN sebelum DIPERBAIKI terlebih dahulu.
Ternyata KEMERDEKAAN yang sudah 62 tahun dalam genggaman ini mengandung CACAT yang SANGAT PARAH, yaitu sampai-sampai telah "BERUBAH BENTUK" menjadi "KEBEBASAN berbuat apa saja berdasarkan KEGUNAAN dari segala sesuatu yang DISUKAI, TANPA PEDULI dengan TUJUAN Berbangsa dan Bernegara yang ADIL dan MAKMUR".
Lalu bagaimana dengan hal pokok yang kedua? Apakah PEMERINTAHAN yang sudah terbentuk sudah dapat DIFUNGSIKAN agar PROSES Pencapaian TUJUAN "Berbangsa dan Bernegara yang ADIL dan MAKMUR" berjalan DENGAN BAIK?
Memperbaiki CACAT yang terdapat pada KEMERDEKAAN yang sudah di tangan ini tidak lain adalah dengan MERUBAH POLA-PIKIR dari "mementingkan KEGUNAAN dari TUJUAN" menjadi SEBALIKNYA yaitu "mementingkan TUJUAN dari KEGUNAAN".
Oleh karena itu DARI SEKARANG HARUS SEBANYAK MUNGKIN anak bangsa ini yang MAU MERUBAH POLA-PIKIR dari "mementingkan KEGUNAAN dari TUJUAN" menjadi SEBALIKNYA yaitu "lebih mementingkan TUJUAN dari pada KEGUNAAN" dalam menjalani HIDUP DAN KEHIDUPAN ini, sehingga akan PEDULI dengan TUJUAN "BERBANGSA DAN BERNEGARA".
Ketahuilah bahwa "PENDIDIKAN UMUM/DIKNAS" tidak dimaksudkan untuk MERUBAH POLA-PIKIR yang demikian. DIPERLUKAN SISTEM PENDIDIKAN YANG LAIN yang dinamakan SISTEM "PENDIDIKAN" BISNIS dalam rangka untuk 'MEMPERBAIKI NASIB BANGSA INI".
Bila Anda merasa tertarik dan berminat untuk ikut berpartisipasi, baik sebagai peserta "PENDIDIKAN" BISNIS maupun untuk menjadi ASSOCIATE yang akan menyebar-luaskan POLA-PIKIR yang "lebih mementingkan TUJUAN dari pada KEGUNAAN", silahkan menghubungi kami, atau akan lebih baik bila datang ke alamat kami untuk membicarakannya.

M. A. Dani & Associates
(PT. Tatabisnis Usaha Globalisia)
Jasa Konsultansi dan Pendidikan & Pelatihan Manajemen Bisnis (Business Management Consultancy & Education/Training Services)
Jl. Kp. Melayu Kecil 5, No.3/RT.14/RW.10, Jakarta Selatan, JAKARTA 12840.
Tel: (021)8303541, E-mail muchtid@cbn.net.id
BERBUAT NYATA dalam rangka "PERBAIKAN NASIB BANGSA MELALUI PENDIDIKAN BISNIS"

Bangsa ini kekurangan Pengusaha (Business Owner)


Dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun Kemerdekaan, sekali lagi kami ingatkan bahwa bangsa ini kekurangan Pengusaha (Business Owner).
Diperlukan kembali sifat KEGOTONG-ROYONGAN bangsa ini untuk MENUMBUHKANNYA.
Pengusaha (Business Owner) yaitu seseorang yang membangun/menyusun suatu "SISTEM BISNIS" berdasarkan POTENSI EKONOMI yang ada disekitarnya dan kemudian menyerahkannya kepada EKSEKUTIF (TENAGA PROFESIONAL di bidang MANAJEMEN) serta TENAGA PROFESIONAL lainnya yang diperlukan untuk melaksanakannya, dengan pengertian:
1) "POTENSI EKONOMI' adalah segala sesuatu yang dapat dijadikan sebagai OBJEK USAHA untuk menghasilkan suatu "PRODUK", sedangkan "PRODUK" adalah barang atau jasa yang dapat memudahkan atau meningkatkan taraf kehidupan bagi pemakainya.
2) Setiap "SISTEM BISNIS" merupakan RANGKAIAN KEGIATAN (what to do) dalam suatu "Proses Bisnis" yang terpadu, sehingga penyusunannya tidak lain adalah penciptaan lapangan kerja bagi para TENAGA PROFESIONAL yang kemudian akan menentukan cara melaksanakannya (how to do).
3) Seseorang BELUM dapat disebut PENGUSAHA (BUSINESS OWNER), bila:
a. belum menemukan POTENSI EKONOMI yang akan dijadikan OBJEK USAHA;
b. belum berhasil menyusun "SISTEM BISNIS";
c. belum menemukan EKSEKUTIF (TENAGA PROFESIONAL) yang akan menjalankan "SISTEM BISNIS", sehingga masih mempekerjakan diri sendiri (seff-employed);
d. "SISTEM BISNIS" yang dibangun/disusunnya belum menghasilkan REJEKI dalam bentuk pendapatan/uang.
Harus SEBANYAK MUNGKIN diantara generasi yang akan datang MENJADI PENGUSAHA (BUSINESS OWNER).
Bahkan bila seorang Pengusaha (Business Owner) kemudian menjadi Investor maka yang bersangkutan adalah "the real investor".
Jadi bangsa ini tidak hanya kekurangan Pengusaha (Business Owner), akan tetapi juga SANGAT kekurangan Investor.
Oleh karena itu jangan biarkan sampai Investor Asing yang menggarap kekayaan tanah air kita ini, sementara SEMUA anak keturunan kita, generasi penerus, hanya menjadi PEKERJA/PROFESIONAL yang kemudian bekerja untuk kepentingan Investor Asing, atau dengan kata lain (maaf) menjadi "KULI" bangsa asing.
Sistem Pendidikan Nasional yang berjalan sampai sekarang TIDAK MENDUKUNG untuk menumbuhkan Pengusaha (Business Owner) yang dimaksud diatas, sehingga diperlukan lagi Sistem "Pendidikan" (dalam tanda kutip) yang lain yang kami namakan Sistem "Pendidikan Bisnis".
Disebut Sistem "Pendidikan" (dalam tanda kutip) oleh karena "Pendidikan Bisnis" BUKAN SEKOLAH seperti dalam Sistem Pendidikan Nasional yang berjalan sampai sekarang.
Berikanlah PILIHAN kepada anak keturunan kita, generasi penerus, untuk mengikuti "Pendidikan Bisnis" yang kami selenggarakan, ketimbang meneruskan pendidikan ke Perguruan Tinggi dengan biaya yang tidak sedikit.
Bagi Anda yang tertarik untuk IKUT BERPARTISIPASI, BERGOTONG-ROYONG dalam upaya menumbuhkan Pengusaha (Business Owner), atau kami sebut juga "PERBAIKAN NASIB BANGSA MELALUI PENDIDIKAN BISNIS", baik sebagai PESERTA maupun sebagai PENYELENGGARA, silahkan menghubungi kami, atau sebaiknya datang ke alamat kami, untuk membicarakannya lebih lanjut.
"Menjalankan usaha (bisnis) TIDAK ADA SEKOLAHNYA", kata para pengusaha pada umumnya.
Suatu kenyataan yang sulit untuk diterima umumnya oleh para pakar pendidikan, apalagi oleh anggota masyarakat pada umumnya.
Bila Anda mengikuti suatu pendidikan (sekolah/kulia/training/workshop) maka Anda akan DIAJARI suatu PENGETAHUAN dan/atau KETERAMPILAN melalui "proses belajar mengajar" oleh seseorang yang dianggap ahlinya (guru/dosen/pelatih/instruktur).
Selama mengikuti suatu pendidikan Anda harus menerima (PASIF) semua yang diajarkan, untuk kemudian kalau perlu menghafalnya dan terutama menguasainya dengan cara berlatih mengerjakan soal-soal dan "PR".
Konsekwensinya, sadar atau tidak sadar, PIKIRAN/NALAR/LOGIKA menjadi PASIF, artinya harus ada orang lain yang MENGAKTIFKAN, atau situasi yang sedang terjadi (trying situation) MEMAKSA PIKIRAN/NALAR/LOGIKA untuk AKTIF.
Untuk menjadi PENGUSAHA (BUSINESS OWNER) yang sukses, maka PIKIRAN/NALAR/LOGIKA harus AKTIF.
Dengan demikian untuk MENUMBUHKAN Pengusaha (Business Owner) TIDAK MUNGKIN dilakukan melalui Sistem Pendidikan biasa yang dibuat oleh para pakar pendidikan.
MENUMBUHKAN Pengusaha (Business Owner) HANYA DAPAT dilakukan melalui Sistem Pendidikan yang lain yang kami namakan Sistem "Pendidikan Bisnis".
Sayangnya masyarakat pada umumnya masih tetap mengharapkan "Menjalankan usaha (bisnis) HARUS ADA SEKOLAHNYA".
Masyarakat harus disadarkan bahwa negara ini KEKURANGAN PENGUSAHA (BUSINESS OWNER) dan bahwa walaupun "menjalankan usaha (bisnis) TIDAK ADA SEKOLAHNYA", akan tetapi kami menyelenggarakan "Pendidikan Bisnis" ("pendidikan" dalam tanda kutip) yang dapat diikuti oleh mereka yang berminat menjadi Pengusaha (Business Owner).
Bagi Anda yang tertarik untuk IKUT BERPARTISIPASI dalam upaya menumbuhkan Pengusaha (Business Owner), atau yang kami sebut dengan "PERBAIKAN NASIB BANGSA MELALUI PENDIDIKAN BISNIS", baik sebagai PESERTA maupun sebagai PENYELENGGARA (CALON ASSOCIATE), silahkan menghubungi kami, atau sebaiknya datang ke alamat kami, untuk membicarakannya lebih lanjut.
"M. A. Dani & Associates"
Jasa Konsultansi dan Pendidikan/Pelatihan Manajemen Bisnis
BERBUAT NYATA dalam rangka "PERBAIKAN NASIB BANGSA MELALUI PENDIDIKAN BISNIS"
Jl. Kampung Melayu Kecil 5, No.3/RT.14/RW.10, Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan 12840
Telpon (021) 8303541