Rabu, 20 Juni 2007

Entreprenuer

Oleh : Budi Dewobroto
Kalo berdasarkan pengelaman dan pengamatan, ada 4 hal yang kurang dimiliki anak muda Indonesia untuk mengembangkan potensi jadi entrepreneur, yang harus dibuatkan program yang holistik :
1. Pendidikan bisnis
2. Lingkungan yang mendukung
3. Networking
4. Regulasi
Alasan kenapa 4 hal diatas yang ditulis, Pertama pada kenyataanya memang kurang sekali pendidikan bisnis diberikan. Kurikulum pendidikan indonesia dari tingkat dasar hingga pendidikan tinggi lebih mendidik lulusan sekolah kita jadi karyawan. Itupun tidak lengkap. Makanya selalu timbul gap antara lulusan pendidikan tinggi dan industri, atau istilah kerennya tidak ada link and match...wuiiihhh..... Lulusan pendidikan kejuruan juga diarahkan jadi tenaga kerja terampil..., dicatat.. tenaga kerja. Jadi harus diakui bahwa pendidikan yang mendorong terciptanya pebisnis dikalangan pemuda lumayan minim..., dalam hal ini yang gampang-gampang aja deh, pendidikan keuangan....kalo kata Robert Kiyosaki...melek keuangan atau bahasa Jawa-nya Financial Literacy. Yang namanya keuangan itu sangat jarang disentuh di banyak fakultas non ekonomi, kalaupun ada yah paling 2 semester ..bener gak? Terus yang cukup penting adalah Pemasaran Strategic...bukan sekedar gimana cara melakukan pemasaran...4P untuk barang, 7P untuk jasa plus STP dan turunannya seperti yang diajarkan Kottler. Banyakkan kasus UKM yang punya produk bagus, harga bersaing tapi gak bisa jualan...jangankan sales, marketing aja bingung, mau di lempar kemana produknya....ya karena itu tadi. Nah yang paling penting nih masalah Mind Set and Paradigma...anak sekolah di Indonesia sudah dibentuk mindset-nya oleh sekolah, lingkungan dan keluarga bahwa lebih aman, nyaman dan sejahtera kalo cari kerja yang bagus dan jadi karyawan yang rajin, biar cepet naik gaji dan munggah jabatan...yo opo tho?. Jadinya, begitu lulus ya ngelamar kerja di perusahaan, kalo bisa Multi National Company. Makanya lumayan susah menumbuhkan jiwa entrepreneurship dikalangan masyarakat. Yang kedua itu Lingkungan. Karena Mindset karyawan itu tadi, maka masyarakat yang mencoba terjun jadi pengusaha itu pada banyak kasus tidak didukung oleh lingkungan, yang paling dekat aja, keluarga. Mungkin ada juga yang keluarganya mendukung, tapi rata-rata yang dapat dukungan dari keluarga itu yang memang datang dari latar belakang pebisnis, besar ataupun kecil. Ketiadaan network juga jadi hal yang cukup menghambat, ditambah lagi ketiadaan akses untuk mengembangkan networking,...keciaaann deh. Yang terakhir Regulasi, maksudnya apa? Maksudnya ketidaktahuan akan regulasi, peraturan dan prosedur yang diperlukan untuk berbisnis ini cukup membantu dalam menciptakan stagnasi perkembangan kualitas dan kuantitas pengusaha di Indonesia. Termasuk didalamnya pengetahuan tentang perijinan, aturan kredit dari perbankan, pajak, dokumen-dokumen, prosedur ekspor, merek, lisensi dan lain-lain masih banyak lagi. Oleh karena itu, perlu dibuat suatu cara agar ke empat hal diatas dapat difasilitasi dan masyarakat bisa memiliki akses untuk mendapat 'ilmu'nya.
.
Tinggal dibuat suatu rangkaian program yang integral dan memiliki benang merah dengan mengadakan gathering dan sharing antara pengusaha yang sukses dengan calon pengusaha. Dengan program ini 4 hal yang disebut diatas akan dengan sendirinya terpenuhi. Pendidikan bisnis dengan pola dari dan untuk peserta yang lebih berbasis pada pengalaman dan kasus bisnis yang dihadapi sehari-hari akan lebih terserap dan mudah di adopsi para peserta dalam menhadapi permasalah bisnis masing2. Networking, jelas, visi networking-nya akan tercapai dengan sendirinya. Bayangkan 20an pengusaha bertemu dalam suasana santai, saling belajar dan berkenalan, melontar dan menangkap ide, kalo gak terjadi networking...ya salah pesertanya sendiri dong ah. Nah, biasanya masalah yang paling bikin sedih kalo mau jadi pengusaha, apalagi waktu start-up bisnis biasanya timbul pada perasaan sendirian, gak punya temen, bingung...kalo ada masalah tanya kesiapa, mau curhat sama siapa, cari nasihat yang jitu ke siapa...hiks. Dengan program ini, paling nggak kan para pengusaha ini, baik pemula ataupun yang sudah maju tidak merasa sendirian, ada lingkungan yang bisa membantu, mendapat support, merasa terdukungi-lah...halaah. Sebaiknya ya dibuat suatu komunitas, OTB dan non-partisan, jadi suasananya bisa lebih akrab dan tulus...semogaJ. Terakhir, ya pengetahuan akan regulasi dan perpajakan sih harusnya bisa saling dibagi juga disini, ya nggak?.
  1. Mindset, Paradigam dan motivasi seorang entrepreneur
  2. Peluang usaha, ide bisnis dan Perencanan Bisnis
  3. Business law, termasuk perijinan, prosedur dan pajak, kalo perlu HaKI sekalian.
  4. Networking dan komunikasi bisnis termasuk negosiasi dan persuasi
  5. Manajemen usaha secara umum
  6. Perencanaan dan manajemen keuangan, bisa personal atau juga bisnis
  7. Pemasaran strategik, penjualan dan saluran distribusi
  8. Investasi dalam bisnis, termasuk hubungan dengan pemodalan bank dan non bank
  9. IT dan e-commerce, termasuk internet business and marketing
  10. Creative business
  11. Bisnis Entertaintment
  12. Franchise dan life style business termasuk resto, café dll
  13. dan lain-lain kalo masih ada

Tidak ada komentar: