Jumat, 03 Agustus 2007

Mempersoalkan = menyalahkan ?

Assalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh.
Mempersoalkan = menyalahkan ?
Gunakanlah "akal-sehat/pikiran-jernih" Anda sebelum menjawab pertanyaan ini, bahkan SETELAH membaca e-mail ini. Sesuatu yang dipersoalkan BELUM TENTU salah, karena sangat tergantung kepada orang yang mempersoalkannya (subjektif).
Bila seseorang SUKA kepada objek yang dipersoalkan, maka orang tersebut akan mengatakan bahwa orang lain yang mempersoalkannya seolah-olah MENYALAHKAN setiap orang yang menyukai objek tersebut. Sebaliknya bila seseorang TIDAK SUKA kepada objek yang dipersoalkan, maka orang tersebut akan mendukung bila ada orang lain yang mempersoalkannya.
Akan tetapi bila seseorang MEMANDANG PERLU untuk mempersolahkan suatu objek, terlepas dari apakah orang tersebut menyukai atau tidak menyukai objek yang bersangkutan, PASTI karena telah melihat dengan "akal-sehat/pikiran-jernih" bahwa objek yang bersangkutan akan menyebabkan "hari ini TIDAK AKAN lebih baik dari kemarin dan hari esok TIDAK AKAN lebih baik dari hari ini" dalam hidup dan kehidupan ini.
Sekarang saya akan mencoba MEMPERSOALKAN tentang "BERTANYALAH KEPADA AHLINYA KALAU ADA MASALAH".
Bila Anda lebih menyukai "BERTANYALAH KEPADA AHLINYA KALAU ADA MASALAH", maka Anda PASTI menganggap bahwa saya telah MENYALAHKAN Anda, atau menganggap Anda SALAH.
Saya MEMPERSOALKAN prinsip "BERTANYALAH KEPADA AHLINYA KALAU ADA MASALAH", karena PADA DASARNYA TIDAK ADA ORANG LAIN YANG LEBIH MENGETAHUI TENTANG SUATU MASALAH DIBANDINGKAN DENGAN ORANG YANG MENGHADAPI MASALAH ITU SENDIRI. Oleh karena itu TIDAK MASUK AKAL kalau ada ORANG LAIN YANG LEBIH MENGETAHUI TENTANG SUATU MASALAH DIBANDINGKAN DENGAN ORANG YANG MENGHADAPI MASALAH ITU SENDIRI, yang kemudian dianggap "AHLINYA".
Saya menyadari bahwa banyak hal YANG TIDAK MASUK AKAL, akan tetapi ternyata TIDAK merupakan MASALAH dalam hidup dan kehidupan ini. Akan tetapi saya juga memandang PERLU untuk MEMPERSOALKAN SESUATU YANG TIDAK MASUK AKAL, bila saya melihatnya akan MENIMBULKAN MASALAH, sebagai tanda bahwa saya MENGGUNAKAN "akal-sehat/pikiran-jernih" yang telah dikaruniakanNYA kepada saya.
Ketahuilah bahwa bila Anda sampai bertanya kepada orang lain tentang CARA (SOLUSI) UNTUK MENGATASI SUATU MASALAH, pada hakekatnya adalah karena Anda "TIDAK MENGETAHUI MASALAH YANG SEBENARNYA" yang sedang Anda hadapi. Ada kemungkinan sesuatu yang ada dalam pikiran Anda sebenarnya BUKAN masalah, bahkan ada kemungkinan masalah yang sebenarnya adalah sesuatu yang TIDAK/BELUM ADA DALAM PIKIRAN Anda.
"Pendidikan Bisnis" yang saya selenggarakan adalah "pendidikan" (dalam tanda kutip) untuk mengaktifkan "akal-sehat/pikiran-jernih" Anda dengan MEMBICARAKANNYA dalam pertemuan reguler sekali seminggu @ 2jam, sehingga terbentuk POLA-PIKIR untuk "MENGETAHUI MASALAH YANG SEBENARNYA" yang sedang Anda hadapi, sebelum Anda melakukan sesuatu untuk mengatasinya.
"Akal-sehat/pikiran-jernih" adalah akal yang TIDAK DIPENGARUHI oleh KEINGINAN (rasa SUKA/TIDAK-SUKA), akan tetapi DITUNJANG oleh KALBU (HATI-NURANI), terutama untuk menentukan TUJUAN yang akan dijadikan pedoman dalam setiap melakukan sesuatu. Dengan POLA-PIKIR yang SELALU MENGARAH KE TUJUAN, maka Anda akan mempunyai suatu PEDOMAN untuk mengetahui/menemukan MASALAH YANG SEBENARNYA dan demikian juga CARA (SOLUSI) UNTUK MENGATASINYA.
Saya sebut sebagai "pendidikan" (dalam tanda kutip) oleh karena TIDAK ADA PERSAMAANNYA dengan SEKOLAH/KURSUS, karena SAMA SEKALI tidak menyangkut PENGETAHUAN dan/atau KETERAMPILAN.
Bagi Anda tertarik untuk IKUT BERPARTISIPASI, baik sebagai PESERTA maupun sebagai PENYELENGGARA, silahkan menghubungi kami, atau sebaiknya datang ke alamat kami, untuk membicarakannya lebih lanjut.
Wassalam,
"M. A. Dani & Associates"
Jasa Konsultansi dan Pendidikan/Pelatihan Manajemen Bisnis
BERBUAT NYATA dalam rangka "PERBAIKAN NASIB BANGSA MELALUI PENDIDIKAN BISNIS"
Jl. Kampung Melayu Kecil 5, No.3/RT.14/RW.10, Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan 12840
Telpon (021) 8303541

Tidak ada komentar: